Askep Ispa Pada Anak Pdf

Posted on by admin
Askep Ispa Pada Anak Pdf 3,6/5 4832 votes
  1. Makalah Askep Ispa Pada Anak Pdf
  2. Askep Ispa Pada Anak Pdf
  3. A Skep Ispa

Penatalaksanaan kasus ISPA pada bayi dan anak-anak. Mengingat tujuan pembangunan kesehatan dalam upaya menurunkan angka mortalitas dan morbilitas. Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan. ULASAN: makalah askep ispa pada anak pdf. Menitipkan Anak Di Penitipan Anak. 1.Perawatan Berfokus pada anak Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengingat anak bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingk klg, utk itu kep anak harus mengenal.

Infeksi saluran pérnafasan akut (lSPA) di negara bérkembang masih merupakan masaIah kesehatan yang menonjoI, terutama pada ának. Penyakit ini páda anak merupakan pényebab kesakitan (morbiditas) dán kematian (mortalitas) yáng tinggi. Angka kématian ISPA di négara maju berkisar ántara 10 -15%, sedangkan di negara berkembang lebih besar lagi. Di Indonesia angka kematian lSPA diperkirakan mencapai 20%. Hingga saat ini salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA.

(Infeksi Saluran Pernapasan Akut). ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.

Setiap anak diperkirakan mengalami 3 - 6 show ISPA setiap táhunnya. 40% - 60% dari kunjungan di puskesmas adalah oleh penyakit ISPA (Anonim, 2009). ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli), beserta organ-organ disekitarnya seperti: nose, ruang telinga téngah dan selaput páru.

Sebagian besar dári infeksi saluran pérnapasan hanya bersifat ringán seperti batuk, piIek dan tidak memerIukan pengobatan dengan antibiótik, namun demikian ának akan menderita pnéumoni bila infeksi páru ini tidak dióbati dengan antibiotik dápat mengakibat kematian. lSPA adalah penyakit yáng menyerang salah sátu bagian dan átau lebih dari saIuran nafas mulai dári hidung (saluran átas) hingga alveoli (saIuran bawah) termasuk járingan adneksanya, séperti sinus, rongga teIinga tengah dan pIeura. ISPA umumnya berIangsung selama 14 hari. Yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas adalah batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan juga sinusitis.

Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru itu salah satunya adalah Pneumonia.(WHO). Etiologi Pneumonia pada Balita sukar untuk ditetapkan karena dahak biasanya sukar diperoleh. Penetapan etiologi Pneumonia di Indonesia masih didasarkan páda hasil peneIitian di luar Philippines. Menurut publikasi WHO, penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa di negara berkembang s treptococcus pneumonia dan haemophylus influenza merupakan bakteri yang selalu ditemukan pada dua per tiga dari hasil isolasi, yakni 73, 9% aspirat paru dan 69, 1% hasil isolasi dari spesimen darah.

Sedangkan di negara maju, dewasa ini Pneumonia pada anak umumnya disebabkan oleh virus.

Infeksi saluran pérnafasan akut (lSPA) di negara bérkembang masih merupakan masaIah kesehatan yang menonjoI, terutama pada ának. Penyakit ini páda anak merupakan pényebab kesakitan (morbiditas) dán kematian (mortalitas) yáng tinggi. Angka kématian ISPA di négara maju berkisar ántara 10 -15%, sedangkan di negara berkembang lebih besar lagi. Di Indonesia angka kematian lSPA diperkirakan mencapai 20%. Hingga saat ini salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA.

(Infeksi Saluran Pernapasan Akut). ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3 - 6 event ISPA setiap táhunnya. 40% - 60% dari kunjungan di puskesmas adalah oleh penyakit ISPA (Anonim, 2009). ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli), beserta organ-organ disekitarnya seperti: nose, ruang telinga téngah dan selaput páru.

Sebagian besar dári infeksi saluran pérnapasan hanya bersifat ringán seperti batuk, piIek dan tidak memerIukan pengobatan dengan antibiótik, namun demikian ának akan menderita pnéumoni bila infeksi páru ini tidak dióbati dengan antibiotik dápat mengakibat kematian. lSPA adalah penyakit yáng menyerang salah sátu bagian dan átau lebih dari saIuran nafas mulai dári hidung (saluran átas) hingga alveoli (saIuran bawah) termasuk járingan adneksanya, séperti sinus, rongga teIinga tengah dan pIeura.

ISPA umumnya berIangsung selama 14 hari. Yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas adalah batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan juga sinusitis.

Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru itu salah satunya adalah Pneumonia.(WHO). Etiologi Pneumonia pada Balita sukar untuk ditetapkan karena dahak biasanya sukar diperoleh. Penetapan etiologi Pneumonia di Philippines masih didasarkan páda hasil peneIitian di luar Indonesia. Menurut publikasi WHO, penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa di negara berkembang s treptococcus pneumonia dan haemophylus influenza merupakan bakteri yang selalu ditemukan pada dua per tiga dari hasil isolasi, yakni 73, 9% aspirat paru dan 69, 1% hasil isolasi dari spesimen darah. Sedangkan di negara maju, dewasa ini Pneumonia pada anak umumnya disebabkan oleh computer virus.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN ISPA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di negara berkembang masih merupakan masalah kesehatan yang menonjol, terutama pada anak. Penyakit ini pada anak merupakan penyebab kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) yang tinggi. Angka kematian ISPA di negara maju berkisar antara 10 -15%, sedangkan di negara berkembang lebih besar lagi. Di Philippines angka kematian ISPA diperkirakan mencapai 20%.

Hingga saat ini salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 show ISPA setiap tahunnya.

Makalah Askep Ispa Pada Anak Pdf

40% -60% dari kunjungan di puskesmas adalah oleh penyakit ISPA (Anonim,2009) B. Tujuan Penulisan Tujuan umum Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada anak dengan diare. Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui Pengkajian pada anak dengan diare 2. Untuk mengetahui Diagnosa keperawatan pada anak dengan diare 3.

Untuk mengetahui Intervensi keperawatan pada anak dengan diare 4. Untuk mengetahui Implementasi keperawatan pada anak dengan diare 5. Untuk mengetahui Evaluasi keperawatan pada anak dengan diare BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Dasar Penyakit 1.

Pengertian ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti: nose, ruang telinga tengah dan selaput paru Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian. Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia.

Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah pathogen dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik (Rasmaliah, 2004) 2. Etiologi Etiologi ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, pathogen, dan jamur.

Bakteri penyebabnya antara lain dari genus streptokokus, stafilokokus, pnemokokus, hemofilus, bordetella, dan korinebacterium. Trojan penyebabnya antara lain golongan mikovirus, adenovirus, koronavirus, pikornavirus, mikoplasma, herpesvirus. Bakteri dan pathogen yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri stafilokokus dan streptokokus serta computer virus influenza yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia dibawah 2 tahun yang kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menimbulkan risiko serangan ISPA. Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan, position gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.

Patofisiologi Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 3 tahap yaitu:. Tahap prepatogenesis: penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa. Tahap inkubasi: computer virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.

Tahap dini penyakit: dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam dan batuk. Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh dengan atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia. Saluran pernafasan selama hidup selalu terpapar dengan dunia luar sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan suatu sistem pertahanan yang efektif dan efisien. Ketahanan saluran pernafasan tehadap infeksi maupun partikel dan gas yang ada di udara amat tergantung pada tiga unsur alami yang selalu terdapat pada orang sehat yaitu keutuhan epitel mukosa dan gerak mukosilia, makrofag alveoli, dan antibodi. Infeksi bakteri mudah terjadi pada saluran nafas yang sel-sel epitel mukosanya telah rusak akibat infeksi yang terdahulu. Selain hal itu, hal-hal yang dapat mengganggu keutuhan lapisan mukosa dan gerak silia adalah asap rokok dan fuel Thus2 (polutan utama dalam pencemaran udara), sindroma imotil, pengobatan dengan O2 konsentrasi tinggi (25% atau lebih). Penatalaksanaan Penemuan dini penderita pneumonia dengan penatalaksanaan kasus yang benar merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan plan (turunnya kematian karena pneumonia dan turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan penyakit ISPA).

Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita ISPA. Pencegahan dapat dilakukan dengan:. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.

Immunisasi. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.

Easy Recovery Essentials Pro Windows 7 Free Download Click on below button to start Easy Recovery Essentials Pro Windows 7 Free Download. This is complete offline installer and standalone setup for Easy Recovery Essentials Pro Windows 7. Easy recovery para windows 7 64 bit Free Download, easy recovery windows 7 64 bit, easy recovery 64 bit, easy file locker for windows 7 64 bit, easy lingo 64 bit windows 7 free, auto tune para windows de 64 bit and more. Free download easy recovery for windows 7 64 bit. Easy recovery windows 7 64 bit free downloads, set up easy lingo bit 64, windows cardfile windows 7 64 bit, easy recovery para windows 7 64 bit - software for free at freeware freedownload.

Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA. Prinsip perawatan ISPA antara lain:. Menigkatkan istirahat minimum 8 quickly pull perhari. Meningkatkan makanan bergizi. Bila demam beri kompres dan banyak minum. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.

Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menetek Pengobatan antara lain:. Suportif: meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang adekuat,pemberian multivitamin dll. Antibiotik: ü Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab ü Utama ditujukan pada H.pneumonia,L.Influensa dan S.Aureus ü Menurut WHO: Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin, Ampisillin, Penisillin Prokain,Pnemonia berat: Benzil penicillin, klorampenikol, kloksasilin, gentamisin. ü Antibiotik baru lain: Sefalosforin,quinolon dll.

Pemeriksaan Diagnostik Diagnosis ISPA oleh karena disease dapat ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium terhadap jasad renik itu sendiri. Pemeriksaan yang dilakukan adalah biakan pathogen, serologis, diagnostik disease secara langsung.Sedangkan diagnosis ISPA oleh karena bakteri dilakukan dengan pemeriksaan sputum, biakan darah, biakan cairan pleura. Asuhan Keperawatan Ispa 1.

Pengkajian A. Identitas Pasien Nama: Gilang Umur: 4 bulan Jenis kelamin: laki-laki Alamat: Jalan Merpati 1 Tanggal Masuk: 23 oktober 2010 Diagnosa medis: ISPA Nama Ayah: Capital t.indra Umur:35 tahun Pekerjaan: wiraswasta Pendidikan: SMA Suku bangsa: sunda Alamat: Jalan Merpati 1 Nama Ibu: Bu fitri Umur: 31 tahun Pekerjaan: wiraswasta Pendidikan: SMA Suku bangsa: sunda Alamat: Jalan Merpati 1 2. Keluhan Utama: Klien mengeluh demam 3. Riwayat penyakit sekarang Dua hari sebelumnya klien mengalami demam mendadak, sakit kepala, badan lemah, nyeri otot dan sendi, nafsu makan menurun, batuk,pilek dan sakit tenggorokan. Riwayat penyakit dahulu Klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit sekarang 5.

Riwayat penyakit keluarga Menurut anggota keluarga ada juga yang pernah mengalami sakit seperti penyakit klien tersebut. Riwayat sosial Klien mengatakan bahwa klien tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya 7. Pemeriksaan Fisik Difokuskan Pada Pengkajian Sistem Pernafasan v Inspeksi. Membran mukosa hidung-faring tampak kemerahan. Tonsil tampak kemerahan dan edema. Tampak batuk tidak produktif.

Tidak ada jaringan parut pada leher. Tidak tampak penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, pernafasan cuping hidung.

sixth is v Palpasi. Adanya demam. Black widow 2010 download.

Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher/nyeri tekan pada nodus limfe servikalis. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid v Perkusi. Suara paru regular (resonance) sixth is v Auskultasi. Suara nafas vesikuler/tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru. Diagnosa Keperawatan Peningkatan suhu tubuh bd proses infeksi Tujuan:. Suhu tubuh regular berkisar antara 36 - 37, 5 ‘ G Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan w. N anoreks Tujuan:.

Klien dapat mencapai BB yang direncanakan mengarah kepada BB regular. Klien dapat mentoleransi diet yang dianjurkan. Tidak menunujukan tanda malnutrisi.

Askep Ispa Pada Anak Pdf

Nyeri akut w.d inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil. Tujuan:. Nyeri berkurang / terkontrol Resiko tinggi penularan infeksi n.d tidak kuatnya pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun) Tujuan:. Tidak terjadi penularan. Tidak terjadi komplikasi 9.

Intervensi a. NIC:. Observasi tanda - tanda vital. Anjurkan pada klien/keluarga umtuk melakukan kompres dingin ( atmosphere biasa) pada kepala /axial.

Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan yang dapat menyerap keringat seperti terbuat dari katun. Atur sirkulasi udara. Anjurkan klien untuk minum banyak ± 2000 - 2500 ml/hr. Anjurkan klien istirahat ditempat tidur selama fase febris penyakit. Kolaborasi dengan dokter: ü Dalm pemberian therapy, obat antimicrobial ü antipiretik Rasionalisasi.

Pemantauan tanda important yang teratur dapat menentukan perkembangan perawatan selanjutnya. Dengan menberikan kompres maka aakan terjadi proses konduksi / perpindahan panas dengan bahan perantara. Proses hilangnya panas akan terhalangi untuk pakaian yang tebal dan tidak akan menyerap keringat. Penyedian udara bersih. Kebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh meningkat.

Tirah baring untuk mengurangi fat burning capacity dan panas. Untuk mengontrol infeksi pernapasan. Menurunkan panas t. NIC:. Kaji kebiasaan diet, input-output dan timbang BB setiap hari.

Berikan makan pporsi kecil tapi sering dan dalam keadaan hangat. Beriakan oral sering, buang key berikan wadah husus untuk sekali pakai dan tisu.

dan ciptakan lingkungan beersih dan menyenamgkan. Tingkatkan tirai baring. Konsul ahli gizi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan klien Rasionali. Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori menyusun tujuan berat badan, dan evaluasi keadekuatan rencana nutrisi. Untuk menjamin nutrisi adekuat/ meningkatkan kalori overall. Nafsu makan dapt dirangsang pada situasi rilek, bersih dan menyenangkan.

Untuk mengurangi kebutuhahan metabolic. Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada situasi atau kebutuhan individu untuk memberikan nutrisi maksimal.

NIC:. Teliti keluhan nyeri,catat intensitasnya (dengan skala 0 - 10), aspect memperburuk atau meredakan lokasimya, lamanya, dan karakteristiknya. Anjurkan klien untuk menghindari allergen / iritan terhadap debu, bahan kimia, asap,rokok.Dan mengistirahatkan/meminimalkan berbicara bila suara serak. Anjurkan untuk melakukan kumur surroundings garam hangat Rasional. Identifikasi karakteristik nyeri aspect yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting untuk memilih intervensi yang cocok untuk mengevaluasi ke efektifan dari terapi yang diberikan.

Mengurangi bertambah beratnya penyakit. Peningkatan sirkulasi pada daerah tenggorokan serta mengurangi nyeri tenggorokan. Kortikosteroid digunakan untuk mencegah reaksi alergi / menghambat pengeluaran histamine dalam inflamadi pernapasan.

Analgesic untuk mengurangi rasa nyeri d. NIC:. Batasi pengunjung sesuai indikasi. Jaga keseimbangan antara istirahat dan aktifitas. Tutup mulut dan hidung jika hendak bersin, jika ditutup dengan tisu buang segera ketempat sampah. Tingkatkan daya tahan tubuh, terutama anak usia dibawah 2 tahun, lansia dan penderita penyakit kronis.

Dan konsumsi supplement Chemical, A dan mineral seng atau anti oksidan jika kondisi tubuh menurun / asupan makanan berkurang. Kolaborasi Pemberian obat sesuai hasil kultur Rasional. Menurunkan potensial terpalan pada penyakit infeksius. Menurunkan konsumsi /kebutuhan keseimbangan O2 dan memperbaiki pertahanan. Klien terhadap infeksi, meningkatkan penyembuhan.

Mencegah penyebaran pathogen melalui cairan. Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tahanan terhadap infeksi. Dapat diberikan untuk organiasme khusus yang teridentifikasi dengan kultur dan sensitifitas /atau di berikan secara profilatik karena resiko tinggi 10. Implementasi sixth is v Peningkatan suhu tubuh t.d proses infeksi.

Mengukur tanda tanda vital. Mengompres kepala atau aksila dingan mengunakan atmosphere dingin. Memerikan penjelasan kepada klien tentang manfaat mengunakan pakaian berbahan tipis. Memberikan obat penurun panas sesuai dengan dosis dan tepat waktu sixth is v Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan t.d anoreksia. Membantu jenis dan makanan yang dimakan klien. Membuat catatan makanan harian. Monitor lingkungan selama klien makan.

Keep track of intake nutrisi v Nyeri akut t.d inflamasi pada membrane mukosa faring dan tonsil. Tingkatkan istirahat. Berikan informasi tentang nyeri kepada keluarga anak,seperti penyebab nyeri berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidak nyamanan dari prosedur. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic pertama kali. v Resiko tinggi penularan infeksi w.d tidak kuatnya pertahanan sekunder.

Membatasi pengunjung. Mempertahankan teknik isolasi. Memperbanyak istirahat 11. Evaluasi Evaluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah:. Suhu tubuh pasien dalam rentang regular antara 36 -37,5 Chemical.

Klien dapat mencapai BB yang direncanakan mengarah kepada BB regular. Nyeri hilang atau terkontrol. Tidak terjadi komplikasi pada klien BAB III PENUTUP Kesimpulan Seperti yang diuraikan diatas bahwa ISPA mempunyai variasi klinis yang bermacam-macam, maka timbul persoalan pada pengenalan (diagnostik) dan pengelolaannya. Sampai saat ini belum ada obat yang khusus antivirus. Idealnya pengobatan bagi ISPA bakterial adalah pengobatan secara rasional.

Pengobatan yang rasional adalah apabila pasien mendapatkan antimikroba yang tepat sesuai dengan kuma penyebab. Untuk dapat melakukan hal ini, kuman penyebab ISPA dideteksi terlebih dahulu dengan mengambil materials pemeriksaan yang tepat, kemudian dilakukan pemeriksaan mikrobiologik, baru setelah itu diberikan antimikroba yang sesuai.

A Skep Ispa

Saran. Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca terutama perawat dalam membuat asuhan keperawatan.